ASAM AMINO
1 Pengertian Asam Amino
Asam
amino adalah senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH)
dan amina (biasanya –NH2). Gugus karboksil ini memberikan sifat asam dan gugus
amina memberikan sifat basa. Asam amino pembentuk protein akan saling berikatan
dengan ikatan peptida, sehingga dalam satu molekul dipeptida mengandung satu
ikatan peptida.
Asam amino merupakan unsur-unsur yang membentuk protein. Kumpulan asam amino di sebut sebagai protein. Sebagai contoh sederhana pengandaian : sebuah bangunan bisa diartikan sebagai protein, sedangkan semen, batu-bata, atap, jendela, pintu, kayu dan bahan-bahan yang membentuk bangunan tersebut bisa diibaratkan sebagai asam amino.
Asam amino merupakan unsur-unsur yang membentuk protein. Kumpulan asam amino di sebut sebagai protein. Sebagai contoh sederhana pengandaian : sebuah bangunan bisa diartikan sebagai protein, sedangkan semen, batu-bata, atap, jendela, pintu, kayu dan bahan-bahan yang membentuk bangunan tersebut bisa diibaratkan sebagai asam amino.
2. Struktur Asam Amino
Struktur
asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat empat gugus: gugus
amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R,
dari residue) atau disebut juga gugus atau rantai samping yang membedakan satu
asam amino dengan asam amino lainnya. Atom C pusat tersebut dinamai atom Cα
(“C-alfa”) sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang
berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga terikat
pada atom Cα ini, senyawa tersebut merupakan asam α-amino. Asam amino biasanya
diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut menjadi empat
kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino bersifat asam lemah, basa
lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika nonpolar. Struktur asam
α-amino, dengan gugus amina di sebelah kiri dan gugus karboksil di sebelah
kanan.
3. Kelompok Asam Amino
Terdapat
20 asam amino yang terbagi menjadi dua kelompok, asam amino non-enensial dan
asam amino esensial. 12 jenis asam amino non-enensial di produksi oleh tubuh.
Sedangkan 8 sisanya, berupa asam amino esensial yang harus didapatkan melalui
makanan. Asam amino essensial adalah asam amino yang harus didatangkan dari
luar tubuh manusia karena sel – sel tubuh tidak dapat mensintesisnya. Sebagian
besar asam amino ini hanya dapat disintesis oleh sel tumbuhan, sebab untuk
sintesisnya memerlukan senyawa nitrat anorganik. Contoh : Isoleusin, Leusin,
Lisin, Metionin, Fenilalanin, Treosin, Valin dan Triptofan. Sedangkan Asam
amino nonessensial adalah asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh manusia
dengan bahan baku asam amino lainnya. Contoh : Alanin, Asparagin, Asam
Aspartat, Asam Glutamat, Glutamin, Prolin, Arginin, Histidin, Sistin, Glisin,
Serin dan Triosin.
Asam amino esensial bersyarat
adalah kelompok asam amino non-esensial, namun pada saat tertentu, seperti
setelah latihan beban yang keras, produksi dalam tubuh tidak secepat dan tidak
sebanyak yang diperlukan sehingga harus didapat dari makanan maupun suplemen
protein. Arginin, Histidin, Sistin, Glisin, Serin dan Triosin.
4. Reaksi Asam Amino
Asam
amino dapat menjalin reaksi pada gugus asam karboksilat atau amino.
a)
Reaksi esterifikasi pada gugus karboksilat, dapat dituliskan seperti berikut.
b)
Reaksi diasilasi gugus amino menjadi amida.
Kedua
jenis reaksi ini bermanfaat dalam modifikasi atau pelindung sementara bagi
kedua gugus tersebut, terutama sewaktu mengendalikan penautan asam amino untuk
membentuk peptida atau protein.
c)
Reaksi Ninhidrin
Ninhidrin
adalah reagen yang berguna untuk mendeteksi asam amino dan menetapkan
konsentrasinya dalam larutan. Senyawa ini merupakan hidrat dari triketon
siklik. Bila bereaksi dengan asam amino akan menghasilkan zat warna ungu.
Perhatikan reaksi seperti berikut.
Hanya
atom nitrogen dari zat ungu yang berasal dari asam amino, selebihnya
terkonversi menjadi aldehida dan karbondioksida. Jadi, zat warna ungu yang
dihasilkan dari asam amino α dengan gugus amino primer, intensitas warnanya
berbanding lurus dengan konsentrasi asam amino yang ada. Adapun prolina yang
mempunyai gugus amino sekunder bereaksi dengan ninhidrin menghasilkan warna
kuning.
5. Fungsi Asam Amino
Fungsi
pokok asam-asam amino dalam tubuh adalah sebagai unsur pembangun bagi
protein-protein. Namun, asam-asam amino juga merupakan prekursor bagi banyak
bahan fisiologis dan sumber energi. Fungsi lain dari asam amino adalah :
1.
Pembentukan hormon, enzim dan antibodi.
2.
Pertumbuhan, perbaikan dan regenerasi sel.
3.
Mempertahankan keseimbangan asam-basa tubuh
4.
Sangat di perlukan untuk perkembangan anak.
5.
Penyusun protein, termasuk enzim.
6.
Kerangka dasar sejumlah senyawa penting dalam metabolisme (terutama vitamin,
hormon, dan asam nukleat)
7.
Pengikat logam penting yang di perlukan dalam reaksi enzimatik (kofaktor).
Selain
pada manusia Asam-asam amino berperanan penting untuk pertumbuhan dan
diferensiasi kalus. Kebutuhan asam amino untuk setiap tanaman berbeda-beda.
Aspargin dan glutamin berperan dalam metabolisme asam amino, karena dapat
menjadi pembawa dan sumber ammonia untuk sintesis asam-asam amino baru dalam
jaringan.
Terimakasih telah
singga di blok saya, setelah membaca isi blognya semoga ada dipahami meskipun
hanya sedikit yang penting ada karena itulah proses belajar... maaf kalau isi
blognya belum lengakp...