Rabu, 13 Januari 2016

LAPORAN FILUM VERMES



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Bangsa vermes merupakan bangsa cacing-cacingan. Bangsa ini terdiri dari  3 filum yaitu :
1.      Filum Platyhelminthes
Platyhelminthes disebut cacing pipih. Platyhelminthes mempunyai tubuh lunak berbentuk pipih seperti pita atau daun. Tubuh cacing ini berukuran sangat kecil, namun panjangnya dapat mencapai beberapa mater. Hidup di air tawar serta di tempat lembab. Anggota platyhelminthes banyak yang hidup sebagai parasit. Platyhelminthes mempunyai alat penghisap. Filum Platyhelminthes dibagi dalam 3 kelas, yaitu Kelas Turbelaria, Kelas Trematoda dan Kelas Cestoda.
2.      Filum Nemathelminthes
Nemathelminthes disebut juga cacing benang. Tubuh tidak beruas-ruas, ukuran tubuh mikroskopis, tetapi ada yang makroskopis. Tubuh bagian luar ditutupi selapis kutikula. Kutikula ini lebih kuat pada cacing parasit yang hidup pada inangnya dari pada cacing yang hidup bebas. Filum Nemnathelminthes terbagi menjadi dua kelas, yaitu Kelas Nematoda dan Kelas Nematomorpha.
3.      Filum Annelida
Annelida disebut cacing cincin, cacing gelang, atau cacing bersegmen. Annelida mempunyai saluran pencernaan yang sudah sempurna, namun tidak mempunyai rangka luar. Bentuk tubuh bulat panjang dan bersegmen-segmen seolah-olah seperti sederetan cincin memanjang. Segmen-segmen tidak hanya terdapat pada tubuh bagian luar, tetapi juga pada tubuh bagian dalam. Berdasarkan jumlah seta, Annelida dikelompokkan ke dalam 3 kelas yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea.
Hal inilah yang melatar belakangi dilaksanakannya praktikum ini dan  diharapkan kepada seluruh praktikan agar dapat mengetahui secara langsung bagian-bagian dari spesies dari bangsa Vermes yang ada disekitar kita.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
-       Untuk mengetahui habitat filum Vermes
-       Untuk mengamati ciri – ciri dan jenis filum Vermes
-       Untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi filum Vermes.

1.3 Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang kami dapatkan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
-       Bagimana cara mengetahui habitat filum Vermes ?
-       Bagaimana cara mengetahui ciri – ciri dan jenis filum Vermes?
-       Bagaiman cara mengidentifikasi dan mengklasifikasi filum Vermes?




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Vermes (cacing) terbagi atas tiga kelompok phylum, yakni: Platyhelminthes, Nemathelmnthes dan Annelida.
Phylum Platyhelminthes ini terbagi atas 9.000 spesies. Pemberian nama pada organisme ini adalah sangat tepat sesuai dengan jumlah kelompok besar hewan ini pada umumnya hampir menyerupai pita. Hewan ini berbentuk simetris bilateral dengan sisi kiri dan kanan, permukaan dorsal dan ventral, dan juga posterior dan anterior. Phylum ini terbagi atas tiga kelas, yaitu kelas Turbelaria, Trematoda dan Cestoda.
Phylum Nematelmnthes merupakan hewan dalam bentuk silinder yang memanjang. Hewan-hewan yang tergolong dalam phylum ini mempunyai sifat yang berkembang lebih maju secara evolusi bila dibandingkan dengan cacing pipih. Meskipun demikian, cacing in mudah dikenali melalui gerakannya. Sekarang telah didefinisikan 10.000 spesies Nematoda,  meskipun masih jauh dari kesemurnaan. Nematoda hidup di mana saja, kelompok hewan ini dapat ditemukan di air tawar, air asin, dan juga dalam tanah. Sebagian hidup sebagai parasit, hewan ini hidup di dalam tubuh hewan lain dan juga tumbuhan.
Phylum Annelida merupakan cacing dari phylum bersegmen, artinya tubuhnya terdiri atas satuan berulang-ulang. Tubuhnya membentuk simetri bilateral. Phylum hewan ini telah ditemukan 8.900 spesies serta terbagi atas tiga kelas.
(John W. Kimball, 1999).
Platyhelminthes berasal dari bahasa Yunani: platy artinya pipih dan helminthes yang artinya cacing. Bila dibandingkan dengan Porifera  dan Coelenterata, phylum Platyhelminthes lebih tinggi setingkat.
Nemathelminthes berasal dari kata nematos yang artinya benang dan helminthes yang artinya cacing. Cacing ini juga sering disebut cacing gilig.
Cacing yang termasuk dalam phylum Annelida berbeda dengan cacing lainnya, yakni memiliki ringga tubuh, terbagi atas ruas-ruas, dan sistem saraf yang terdiri atas sepasang ganglion dan tubuh dilapisi kutikula serta pada rongga tubuhnya terdapat sekak yang disebut septum (Maskoeri  Jasin, 1997).
Platyhelmintes di sebut cacing pipih. Platyhelminthes mempunyai tubuh lunak berbentuk pipih seperti pita atau daun. Beberapa cirri khas Platyhelmintes adalah:
-  Tubuh pipih dan bilateral simetris
-   Embrio memiliki tiga lapisan lembaga, belum memiliki selom
-   Epidermis lunak, bersilia atau tertutup laoisan lilin(kutikula)
-   Alat pencernaan belum sempurna, memiliki mulut tanpa anus
-   Tidak memiliki rongga tubuh
-   Alat sekresi berupa sel-sel api
-   Sistem saraf terdiri atas sepasang ganglion anterior yang dihubungkan oleh 1-3 pasang tali saraf memanjang
-   Bersifat hemafrodit, pembuahan terjadi secara internal
(Slamet Prawirohartono, 2005). 
            Pada Platyhelmintes sudah ada alat atau organ sederhana ialah misalnya pharynx bersifat muscular,ocelli, dan alat-alat yang lebih kompleks misalnya organ genitalia dan organ excretoria. Tetapi masih mempunyai sistem gastrovasculare dengan hanya satu muara keluar yang berfungsi baik sebagai mulut maupun sebagai anus (radiopoetra,1986).
Phylum Platyhelmintes merupakan phylum yang paling primitif diantara semua phylum dalam bilateral. Anggota dari phylum Platyhelmintes dengan bagus menggambarkan perubahan-perubahan dari bentuk nenek moyang planalad yang biradial menjadi bentuk bilateral yang kompleks ( Sugiarti,Dkk,2005)
Kata Nemathelmintes berasal dari bahasa latin Nema (benang) dan helminthes (cacing). Oleh sebab itu nemathelmintes disebut cacing benang. Tubuh tidak beruas-ruas dan saluran pencernaannya sempurna, karena memiliki mulut dan anus. Ukuran tubuh mikroskopis, tetapi ada yang makroskopis. Tubuh bagian luar ditutupi selapis kutikula. Ukuran tubuh cacing betina lebih besar dari pada cacing jantan dan ekor cacing jantan tampak bengkok (Amin, 1994)
Annelida berasal dari bahasa latin Annelus berarti cincin kecil-kecil  atau  dan Oidos berarti bentuk, karena bentuk cacing seperti sejumlah besar cincin kecil yang di untai. Annelida terdapat di laut, air payau, air tawar dan beberapa di darat. Ciri khas dari filum Annelida adalah tubuh terbagi atas ruas-ruas yang sama panjang sumbu anteripr posterior. Istilah lain untuk ruas tubuh yang sama adalah metamere, somite atau segment. Bagian tubuh paling anterior disebut prostomium bukan suatu ruas, bagian ujung posterioe disebut pigidium terdapat anus (Sugiarti, dkk, 2005).










BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakanya praktikum ini adalah sebagai berikut :
  Hari / Tanggal      : Sabtu / 26 April 2014
  Waktu                  : Pukul 08. 00 – selesai
Tempat           : Daerah Pusentasi ( Pusat laut ), Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala.

3.1  Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
3.2.1        Alat
-          Thrmometer pen
-          Kertas Label
-          Alat Penggali
-          Sarung tangan
-          Alat tulis menulis
-     Toples
-     Ember
-     Kantong plastik
-     Ph Tanah
3.2.2        Bahan
-     Sampel bangsa Vermes


3.2 Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
a.         Menyiapkian alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini.
b.         Mengobservasi kawasan yang akan di lakukan pengamatan.
c.         Membuat unit sampling pengamatan.
d.        Mengukur keadaan fisik dan kimia lingkungan pengamatan.
e.         Mengamati habitat, cirri-ciri dan bentuk bangsa Vermes
f.          Mengambil sempel bangsa Vermes
g.         Mengidentifikasi, mengklasifikasi dan menggambar bagian-bagian serta mencatat habitat dan ciri-ciri sampel bangsa Vermes yang ditemukan.
h.         Memasukkan data ke dalam tabel hasil  pengamatan.

















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
Tabel 1.1 Kondisi fisik – kimia lingkungan disekitar area pengamatan
No.
Parameter
Waktu
Kisaran
1.
Suhu
09 : 00
32,680
2.
Kelembapan
09 : 00
51,3
3.
Ph
09 : 00
6,4

Tabel 1.2        
No.
Nama / Gambar
Keterangan
Klasifikasi
Deskripsi
1.
Lumbricus  terrestris

Description: D:\Zoologi Invertebrata\Gambar zoin\artropoda\Foto1444.jpg     3

  1                         2   

1.    Mulut
2.    Segmen
3.    Anus
Pharetima Sp
Kingdom : Animalia
Phylum    : Annelida
Class        : Oligoehaeta
Ordo        : Opistopare
Family     : Ophisthopare
Genus      : Pharetima
Spesies    : Pharetima Sp
                 (cacing tanah)

Spesies ini memilki warna warna merah, memiliki mulut, segmen dan anus. Spesies ini hidup ditanah yang lembab.
4.2 Pembahasan
Dalam pembagian kelompok hewan invertebrata, khusnya phylum yang tergolong anggota cacing (Vermes) terbagi atas tiga phylum, yaitu phylum Platyhelmithes, Nemathelminthes, dan Annelida.
Phylum Platyhelminthes ini terbagi atas 9.000 spesies. Pemberian nama pada organisme ini adalah sangat tepat sesuai dengan jumlah kelompok besar hewan ini pada umumnya hampir menyerupai pita. Hewan ini berbentuk simetris bilateral dengan sisi kiri dan kanan, permukaan dorsal dan ventral, dan juga posterior dan anterior. Phylum ini terbagi atas tiga kelas, yaitu kelas Turbelaria, Trematoda dan Cestoda.
Phylum Nematelmnthes merupakan hewan dalam bentuk silinder yang memanjang. Hewan-hewan yang tergolong dalam phylum ini mempunyai sifat yang berkembang lebih maju secara evolusi bila dibandingkan dengan cacing pipih. Meskipun demikian, cacing in mudah dikenali melalui gerakannya. Sekarang telah didefinisikan 10.000 spesies Nematoda,  meskipun masih jauh dari kesempurnaan. Nematoda hidup di mana saja, kelompok hewan ini dapat ditemukan di air tawar, air asin, dan juga dalam tanah. Sebagian hidup sebagai parasit, hewan ini hidup di dalam tubuh hewan lain dan juga tumbuhan.
Phylum Annelida merupakan cacing dari phylum bersegmen, artinya tubuhnya terdiri atas satuan berulang-ulang. Tubuhnya membentuk simetri bilateral. Phylum hewan ini telah ditemukan 8.900 spesies serta terbagi atas tiga kelas.
Pada Phylum Annelida ini bagian morfologi Tubuhnya bersegmen bundar memanjang atau tertekan dorsoventral. Memiliki alat gerak yang berupa bulu-bulu kaku (setae) pada setiap segmen. Polychaeta dengan tentakel pada kepalanya dan setae pada bagian tubuhnya yang menonjol ke lateral, atau lobi lateral yang disebut parapodia. Tubuh tertutupi oleh kutikula yang licin yang terletak di atas ephitelium  yang bersifat glanduler, sudah mempunyai rongga tubuh dan umumnya terbagi atas septa, saluran percernaan yang lengkap, tubuler, memanjang sesuai dengan sumbu tubuh.
Pada anatomi Tubuh Phylum ini tertutupi oleh kutikula yang licin yang terletak di atas ephitelium  yang bersifat glanduler, sudah mempunyai rongga tubuh dan umumnya terbagi atas septa, saluran percernaan yang lengkap, tubuler, memanjang sesuai dengan sumbu tubuh. Simetris cardiovasculare adalah sistem tertutup, pembulu-pembulu darah membujur, dengan cabang-cabang kecil (kapiler) pada tiap segmen (metamer); plasma darah mengandung hemoglobin. Respirasi dengan kulit, atau dengan branchia. Organ ekskresi terdiri atas sepasang nephridia pada tiap segmen. Sistem nervosum terdiri atas sepasang ganglia cerebrales pada ujung dorsal otak, yang berhunbungan dengan berkas saraf medio-ventral yang memanjang sepanjang tubuh, dengan ganglia pada tiap segmen; terdapat juga sel-sel tangoreceptor dan photoreceptor. Kebanyakan bersifat hermaprodit dan berkembang secara langsung atau bersifat gonochorostik dan perkembangan melalui stadium larva. Reproduksi dengan membentuk tunas terjadi pada beberapa spesies. (John W. Kimball, 1999).
Berdasarkan hasil pengamatan dalam yang diperoleh di lapangan, diperoleh sampel dari kelompok phylum Annelida, yaitu Pheretima Sp. Pada spesies  Cacing tanah jenis Pheretima Sp segmennya mencapai 95-150 segmen. Klitelumnya terletak pada segmen 14-16. Tubuhnya berbentuk gilik panjang dan silindris berwarna merah keunguan, serta hidup di dalam tanah yang lembab atau air tawar. Pada gambar nampak bagian – bagian dari Pheretima Sp kepala, anus, dan segmen. Mulut pada spesies ini susah dilihat menggunakan mata telanjang, mulut ini berfungsi untuk Memakan daun-daunan serta sampah organik yang sudah lapuk. Anus  alat ekskresi yaitu alat utuk mengeluarkan zat-zat sisa pencernaan makanan berkumpul didalam rongga tubuh (rongga selomik) berupa cairan. Pada setiap segmen (sumite) terdapat rambut pendek dan keras yang disebut “seta” (setae). Seta berfungsi sebagai pencengkeram atau pelekat yang kuat pada tempat cacing itu berada. Pada bagian bawah (ventral) terdapat pori-pori yang letaknya tersusun setiap segmen yang berhubungan dengan alat ekskresi (nephredia) yang ada didalam tubuh.
Setelah membandingkan pada referensi yang saya baca selain ketiga bagian organ tubuh tersebut ada pula Klitelum atau Alat kelamin pada cacing dewasa bentuknya seperti cincin atau pelana berwarna muda mencolok melingkari tubuh sdepanjang segmen tertentu pada kisaran umur 2,5 bulan. Klitelum terkait dengan produksi kokon. (mohd saat, sukami, 2009 ).
Dalam pengamatan ini, tidak ditemukan adanya cacing  dari filum Nemathelmintes dan Platyhelmintes. Hal ini karena spesies dari kedua filium ini  banyak yang hidup parasit pada hewan dan manusia dan umumnya berukuran mikroskopis. Untuk cacing Platyhelminthes ada yang hidup dilaut tetapi tidak didapatkan karena hidup diberbagai substrat yang ada dilaut salah satunya adalah karang dan jenis cacing pada kelas ini mencari makanan pada malam hari jadi kita tidak mendapatkan cacing jenis tersebut. Faktor yang juga mempengaruhi sulit ditemukanya sampel bangsa vermes adalah karena keadaan lingkungan yang kurang mendukung dimana daerahnya berbatu-batu, dan masih terkontaminasi oleh air laut.






BAB V
PENUTUP
5.1   Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan berdasarkan tujuan yaitu:
a. Habitat spesies yang kami dapatkan adalah di darat dengan subtract/ tempat hidup pada daerah yang lembab dan jauh dari sinar matahari.
b. Phylum Vermes yang ditemukan adalah Pheretima Sp ( Cacing Tanah ) dengan ciri – ciri sebagai berikut :
-         Tubuh bersegmen dan panjang
-          Memiliki rongga tubuh         
-          Memiliki mulut dan anus
c.    Bangsa Vermes yang ditemukan adalah filum Annelida yang terbagi atas 2 kelas, yakni Oligochaeta dan Hirudinea.
5.2    Saran
Adapun saran yang dapat diberikan adalah adanya kerja sama antar kelompok agar praktikum dapat terlaksana dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA                              
Amin Moh, Dkk, 1994. Biologi II. Intan Pariwara. Klaten.
Jasin, Maskoeri. 1987.Sistematik Hewan (Invertebrata dan Avertebrata). Surabaya : Sinar Wijaya.
Kimball, John W. 1992. Biologi Jilid 3. Jakarta : Erlangga.
Rawirohartono, Slamet, 2005. Sains Biologi SMU Kelas 1.Bumi Aksara. Jakarta
Radiopoetra. 1984. Zoologi Invertebrata. Erlangga
Suwignyo Sugiarti, Dkk, 2005. Avertebrata Air I. Penebar Swadaya. Jakarta.
Tim Pembina Mata Kuliah, 2008. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. Universiatas Tadulako. Palu .