BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ekosistem
perairan merupakan ekosistem yang selalu mengalami perubahan kualitas dan
kuantitas akibat pengaruh variasi abiotik tersebut. Oleh karena itu, organisme
perairan harus dapat beradaptasi dalam mencari nutrisi dan menjalankan
kelangsungan hidup dengan menggunakan gas-gas yang terlarut pada perairan
tersebut. Pengaruh variasi abiotik ini juga sebagai penunjang lingkungan secara
keseluruhan yang memungkinkan adanya perubahan produktivitas biologis. Dengan
adanya praktikum ini, kita dapat menentukan kualitas fisika dan kimia suatu
perairan sehingga dapat menambah wawasan tentang variasi faktor abiotik yang
sesuai dengan kelangsungan kehidupan organisme perairan sehingga kita dapat
mengaplikasikan hal tersebut dibidang perikanan dan konservasi alam.Ekosistem
air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak aktif dengan
menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di ekosistem air
tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis melakukan
osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem
ekskresi, insang dan pencernaan.
Organisme
lain yang hidup pada ekosistem air tawar adalah plankton, neuston, perifiton
dan bentos. Plankton terdiri atas fitoplankton dan zooplankton; biasanya melayang-layang
(bergerak pasif) mengikuti gerak aliran air. Neuston merupakan organisme yang
mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempat pada permukaan air,
misalnya serangga air. Perifiton merupakan tumbuhan atau hewan yang
melekat/bergantung pada tumbuhan atau benda lain, misalnya keong. Dan bentos
adalah hewan dan tumbuhan yang hidup pada endapan. Bentos dapatsessil (melekat)
atau bergerak bebas, misalnya cacing dan remis.
Derajat
keasaman (pH) berpengaruh sangat besar terhadap tumbuh- tumbuhan dan hewan air
sehingga sering digunakan sebagai petunjuk untuk menyatakan baik atau tidaknya
kondisi air sebagai media hidup. Apabila derajat keasaman tinggi apakah itu
asam atau basa menyebabkan proses fisiologis pada plankton terganggu. Oksigen
terlarut diperlukan oleh tumbuhan air, plankton dan fauna air untuk bernafas
serta diperlukan oleh bakteri untuk proses dekomposisi. Dengan adanya proses
dekomosisi yang dilakukan oleh bakteri menyebabkan keadaan unsur hara tetap
tersedia di perairan. Hal ini sangat menunjang pertumbuhan air, plankton dan
perifiton.
1.2 Tujuan
Adapun
tujuan dilakukannya percobaan ini adalah sebagai berikut :
1.
Mengetahui perbandingan
sifat fisik, kimia, dan biologi perairan.
2.
Mengetahui tingkat
penyinaran cahaya matahari (transparasi pada daerah profundal).
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan antara komponen komponen
tersebut terjadi pengambilan dan perpindahan energi, daur materi, dan
produktivitas.Satuan makhluk hidup dalam ekosistem dapat berupa individu,
populasi, atau komunitas.Individu adalah makhluk tunggal. Contohnya: seekor
kelinci,seekor serigala, atau individu yang lainnya.
Ekosistem perairan
merupakan ekosistem yang selalu mengalami perubahan kualitas dan kuantitas
akibat pengaruh variasi abiotik tersebut. Oleh karena itu, organisme perairan
harus dapat beradaptasi dalam mencari nutrisi dan menjalankan kelangsungan
hidup dengan menggunakan gas-gas yang terlarut pada perairan tersebut. Pengaruh
variasi abiotik ini juga sebagai penunjang lingkungan secara keseluruhan yang
memungkinkan adanya perubahan produktivitas biologis (Cambell,2000).
Berdasarkan parameter fisika
perairan terdiri atas Kecerahan, salinitas, Tipe
Substrat, Nekton, dan Neuston.
Kecerahan adalah sebagian cahaya yang
diteruskan ke dalam air dan dinyatakan dengan (0/0), dari
beberapa panjang gelombang di daerah spectrum yanh terlihat cahaya yang melalui
lapisan sekitar 1 meter, jatuh agak lurus pada permukaan air. Stratifikasi
kolam air pada perairan tergenang yang disebabkan oleh intensitas cahaya yang
masuk ke perairan dibagi menjadi 3 kelompok yaitu lapisan Eutrofik, lapisan Kompensasi
dan lapisan Preufondal (Pratama, 2009)..
Salinitas menggambarkan
padatan total di dalam air. Setelah semua karbonat dikonversi menjadi
oksida,semua bromide dan iodide digantikan oleh klorida dan semua bahan
anorganik telah dioksida. Salinitas dinyatakan dalam satuan g/kg atau promil
(%). Nilai salinitas perairan tawar biasanya kurang dari 5%. Perairan payau
antara 0,50%-30%, dan perairan laut 30%-40%. Pada perairan pesisir, nilai
salinitas sangat dipengaruhi oleh masuknya air tawar di sungai (Pratama, 2009).
Menurut Maire dalam Arfiati
(1989), menyatakan bahwa suhu secara ekologi akan mempengaruhi penyebaran
(distribusi) spesies. Karena organisme cenderung menempati lingkungan yang
bersuhu sesuai bagi kehidupannya. Suhu secara fisiologi dapat mempengaruhi berbagai
aktivitas biologi di dalam sel. Suhu suatu badan air dipengaruhi oleh musim,
lintang (latitude) waktu dalam air, sirkulasi udara, penutupan awan, dan aliran
air, serta kedalaman badan air (Anonim, 2012).
Komponen fisik dan kimia
yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari, bahan lain hidup merupakan
medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan atau lingkungan tempat
hidup. substrat dasar yang berupa batuan merupakan habitat yang penting baik
dibandingkan dengan substrat pasir dan kerikil. Substrat pasir dan kerikil
mudah sekali terbawa oleh arus air (Anonim, 2012)
Nekton adalah organisme yang
dapat berenang dan bergerak dengan kemauan sendiri. Kelompok organisme
yang termasuk nekton adalah : Vertebrata (ikan bertulang rawan, seperti
hiu dan pari ; ikan bertulang keras, seperti kakap, tuna, dll ; penyu ; ular ;
mamalia laut, seperti paus). Mollusca (sotong dan cumi-cumi).
Neuston, adalah organisme yang hidupnya berada di atas
permukaan air. Yang termasuk kedalam neuston adalah serangga air.
(Charton, 1989)
BAB III
METODOLOGI
3.1
Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat
dilaksanakanya praktikum ini adalah sebagai berikut :
Hari / Tanggal : Sabtu 21 Juni 2014
Waktu :
Pukul 08. 00 – selesai
Tempat :Desa
Lembah sada dusun Lino, Kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan
yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.
Hygrometer
2.
Ph Meter
3.
Alat tulis
Menulis
4.
DO-meter
3.3
Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja
dalam praktikum lapangan ini adalah sebagai berikut
1. Menyiapkan
alat dan bahan yang digunakan
2. Mengamati
kondisi fisik dan
kimia air sungai, empangd an pantai
3. Mengamatai
kondisi biologisnya yang berupa tumbuhan air dan keberadaan hewannya.
4. Mengukur
suhu dengan mengunakan termometer, kecepatan angin dengan menggunakan
Anemometer,dan mengukur derajat keasaman dengan menggunakan pH meter.
5. Memasukkan
data pada hasil pengamatan.
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengmatan
Adapun
hasil pengamatan yang di peroleh pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
Tabel
1
No
|
Kondisi fisik, kimia, dan
biologi perairan
|
Keadaan perairan
|
||
Sungai
|
empang
|
laut
|
||
1.
2.
1.
4.
5.
6.
7.
|
Warna
v Bening
v Coklat
v Hitam
v Kuning
Rasa
v Tawar
v Payau
v Asin
v Asam
Bau
v Berbau
v Tidak
berbau
Kekeruhan
v Bening
v Agak
keruh
v Keruh
v Keruh
berlumpur
Erosi daerah pinggiran
v Erosi
permukaan
v Erosi
alur
v Erosi
parit
Kondisi biologis
v Tumbuhan
air
-
Terapung
-
Akar terbenam
-
Akar mencuat
-
Seluruhnya terbenam
v Planton
v Benthos
Kegunaan air
v Air
minum
v MCK
v Pertanian
v Industri
v Peternakan
v pembuangan
|
ü
ü
ü
ü
ü
ü
ü
|
ü
ü
ü
ü
ü
|
ü
ü
ü
ü
-
-
ü
ü
|
Tabel 2
No.
|
Pengamatan
|
Hasil
Pengukuran
|
||
Sungai
|
Empang
|
Laut
|
||
1.
|
Salinitas Air
|
0,1
|
3,70
|
5,20
|
2.
|
Ph
|
7,8
|
6,8
|
7,5
|
3.
|
Kedalaman air
|
35 Cm
|
5 Cm
|
87,9 Cm
|
4.
|
Suhu
|
32,2 0 C
|
31,9 0 C
|
30,8 0 C
|
5.
|
Kelembaban
|
72,1 %
|
84,5 %
|
87,9 %
|
4.2 Pembahasan
Ekosistem perairan
merupakan ekosistem yang selalu mengalami perubahan kualitas dan kuantitas
akibat pengaruh variasi abiotik tersebut. Oleh karena itu, organisme perairan
harus dapat beradaptasi dalam mencari nutrisi dan menjalankan kelangsungan
hidup dengan menggunakan gas-gas yang terlarut pada perairan tersebut. Pengaruh
variasi abiotik ini juga sebagai penunjang lingkungan secara keseluruhan yang
memungkinkan adanya perubahan produktivitas biologis (Cambell,2000).
Air adalah salah satu
sumber alam yang sangat di perlukan oleh organisme karena sebagian besar dari
protoplasma adalah air. Air merupakan medium bagi kebanyakan reaksi-reaksi
biokimia dari orgnisme, juga berperan serta secara langsung bagi banyak reaksi
biokimia termasuk respirasi sel, pencernaan dan fotosintesis. Dalam siklus air
dimuka bumui, sebagian besar (sekitar 97 %) air tersimpan dilautan, sisanya
adalah air tawar dalam bentuk cairan, padatan, dan uap air. Sekitar 75 % air
tawar berada dalam bentuk es glasier dan es disekitar kedua kutub bumi. Kurang
dari 1 % air tawar dimuka bumi berada dalam bentuk cairan dalam tanah dibawah
permukaan bumi, sisanya adalah air permukaan di danau-danau dan sungai-sungai.
Air sungai akhirnya mencapai lautan membawa muatan garam yang bercampur dengan
air asin di lautan.
Dari hasil pengamatan
yang dilakukan di daerah Lembah sada tepatnya di dusun Lino, ekosistem
perairannya dapat dikatakan telah tercemar diakibatkan kegiatan masyarakat
setempat misalnya pada sungai dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah maupun
MCK.
Berdasarkan hasil
pengamatan, warna pada air sungai, empang dan laut coklat dan berbau
diakibatkan tanah ditepi atau pinggiran sungai, empang dan laut mengalami
pengikisan kemudian mengikuti aliran air sehingga warna pada lokasi ini menjadi
coklat karena campuran tanah yang terkikis oleh air tersebut. Serta paling
banyak mengandung lumpur yaitu air empang sehingga bau dan warna pada air empang lebih
mencolok dibandingkan air laut dan air sungai.
Erosi
yang terbentuk pada air sungai berupa erosi alur karena erosi yang terjadi di
daerah alur-alur sungai tersebut menyebabkan bentuk alur karena tekanan dari air
yang berasal dari atas sungai. Kondisi biologis pada air sungai dan laut
memiliki jenis - jenis Benthos. sedangakan kondisi biologis pada laut memiliki
tumbuhan yang akarnya mencuat dan terbenam yang berfungsi untuk menahan tubuh
tumbuhan karena kondisi tanah pada rawa dan laut tidak begitu padat sehingga
memiliki akar tumbuhan yang mencuat guna menyokong pohon agar tidak mudah terbanting atau
tercabut akibat arus air maupun kondisi tanah.
Setelah
melihat ketiga lokasi yaitu laut, empang dan sungai kegunaan ya sangat beragam
karena melihat kondisi airnya. Untuk air sungai berguna sebagi MCK warga. Untuk
empang berguna untuk peternakan yaitu
peternakan ikan yang akan menambah penghasilan warga dan untuk air laut juga
berguna sebagai MCK.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari
percobaan ini adalah sebagai berikut :
1.
Sifat fisik pada daerah
perairan dapat ditandai dengan warna, rasa, bau dan kekeruhan. Sifat kimia
dapat ditandai dengan salinitas air, kadar oksigen terlarut dan pH air.
Sedangkan untuk mengetahui sifat biologisnya dapat dilihat dari tumbuhan dan
hewan yang hidup di dalamnya.
2.
Zona profundal terletak
dibagian dalam dan dasar dari ekosistem perairan yang sudah tidak ditembus oleh
sinar matahari atau kalapun bisa ditembus, cahayanya sudah tidak efektif untuk
proses fotosintesis oleh organisme didalamnya.
5.2
Saran
Adapun saran yang dapat diberikan adalah
adanya kerja sama antar sesame kelompok agar praktikum dapat terlaksana dengan
baik.
Emperor Casino: $300 Bonus - Shootercasino.com
BalasHapusEmperor Casino is an online casino offering you an 제왕카지노 outstanding gaming experience. 온카지노 Enjoy a generous bonus 메리트카지노 and 100% match bonus up to $300!