Rabu, 13 Januari 2016

LAPORAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN (PELESTARIAN HUTAN)



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Membahas tentang hutan, biasanya akan berkaitan dengan pegunungan, sebab kawasan hutan adalah merupakan kawasan pegunungan . Lahan di pegunungan yang masih merupakan kawasan hutan adalah lahan yang sangat banyak memberikan manfaat untuk pertanian , selain itu hutan juga sangat penting untuk menjaga fungsi lingkungan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan penyangga daerah di bawahnya.
Istilah pelestarian mengesankan penimbunan, seakan akan gagasan tersebut hanyalah berarti persediaan tetap cadangan, sehingga ada sesuatu yang tertinggal untuk masa yang akan datang.  Dalam pandangan masyarakat awam ahli pelestarian terlalu sering digambarkan sebagai orang yang bersifat anti sosial yang menentang setiap macam pembangunan.  Pelestarian  dalam pengertian yang luas merupakan salah satu penerapan yang penting dari ekologi.  Tujuan dari pelestarian yang sebenarnya adalah memastikan pengawetan kualitas lingkungan yang mengindahkan estitika dan kebutuhan maupun hasilnya  serta memastikan kelanjutan hasil tanaman, hewan, bahan-bahan yang berguna  dengan menciptakan siklus seimbang antara panenan dan pembaharuan.
Kesadaran lingkungan harus ditumbuhkembangkan pada masyarakat sejak dini .  Tekanan sosial dan ekonomi masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada sumber daya alam dapat ditumbuhkembangkan melalui upaya pemberian informasi  tentang lingkungan sehingga akan meningkatkan kesadaran lingkungan masyarakat.
Hutan yang dipertahankan terdiri dari hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, hutan konservasi, hutan produksi terbatas dan hutan produksi.  Di dalam hutan-hutan tersebut di atas tidak boleh dilakukan kegiatan yang mengakibatkan terganggunya fungsi hutan tersebut. Hutan mempunyai fungsi pelindung terhadap tanah dari tetesan hujan yang jatuh dari awan yang mempunyai energi tertentu, karena gerak jatuhnya itu dengan energi tertentu tetesan hujan akan memukul permukaan tanah dan melepaskan butiran tanah sehingga akan terjadi erosi percikan.
Apabila hutan tidak dipertahankan atau dilestarikan fungsi perlindungan hutan terhadap tanah akan hilang sehingga akan terjadi erosi bahkan longsor seperti yang banyak terjadi sekarang ini bila musim hujan datang. Erosi akan semakin besar dengan besarnya intensitas hujan serta makin curam dan panjangnya lereng. Akibat adanya erosi kesuburan tanah akan berkurang karena lapisan atas sudah terkikis dan terbawa oleh air sehingga akan menurunkan produksi tanaman dan pendapatan petani.
1.2  Tujuan
Adapun tujuan dilakukanya percobaan ini adalah sebagai berikut :
1.    Untuk mengetahui jumlah kehilangan kayu pada hutan tropis.
2.    Dampak transformasi hutan mangrove menjadi tambak.

















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sudah kita ketahui bersama bahwa masalah lingkungan timbul sebagai akibat dari ulah manusia itu sendiri . Manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam akan menimbulkan perubahan terhadap ekosistem yang akan mempengaruhi kelestarian sumber daya alam itu sendiri. Pemanfaatan sumber daya alam yang melebihi ambang batas daya dukung lahan dan tanpa memperhatikan aspek kelestariannya akan mendorong terjadinya erosi dan longsor, seperti yang banyak terjadi sekarang ini. Akibat dari keadaan tersebut menyebabkan terjadinya degradasi lahan, pendangkalan sungai , dan terganggunya sistem hidrologi Daerah Aliran Sungai (Anonim1, 2012).
Kebakaran hutan yang sering terjadi akan membumihanguskan habitat satwa, mengurangi keragaman hayati dan menghilangkan kesuburan tanah, rusaknya siklus hidrologi serta akan menimbulkan pemanasan global. Banyaknya perladangan berpindah akan semakin meningkatkan ancaman kerusakan hutan, karena umumnya masyarakat tidak memperhatikan aturan – aturan yang benar untuk menjaga kelestarian hutan dalam melakukan aktivitasnya di ladang (Anonim2, 2009).
Menurut FAO masalah lingkungan di negara-negara berkembang sebagian besar disebabkan karena eksploitasi lahan yang berlebihan , perluasan penanaman dan penggundulan hutan (Reyntjes, Coen et.al. 1999). Bersamaan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan industrialisasi, permasalahan penggunaan lahan sudah umum terjadi . Pemikiran secara intuitif dalam penggunaan lahan sudah sejak lama dilakukan , tetapi penggunaan secara lebih efisien dan dengan perencanaan baru terwujud jelas setelah perang dunia I ( Cambell, 2000).
Kawasan hutan pegunungan merupakan hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berfungsi sebagai penyangga tata air daerah hilir, oleh karena itu perlu dilakukan pengelolaan lahan yang tepat agar dapat melakukan pelestarian Sumber Daya Alam dan lingkungan terutama kawasan hilir yang akan mempengaruhi kegiatan pertanian dan ekonomi setempat (Sativani, 2006).
Pelestarian dalam pengertian yang luas merupakan salah satu penerapan yang penting dari ekologi. Tujuan dari pelestarian yang sebenarnya adalah memastikan pengawetan kualitas lingkungan yang mengindahkan estitika dan kebutuhan maupun hasilnya serta memastikan kelanjutan hasil tanaman, hewan, bahan-bahan yang berguna dengan menciptakan siklus seimbang antara panenan dan pembaharuan  (Tim penyusun, 2014).























BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakanya praktikum ini adalah sebagai berikut :
Hari / Tanggal :  Minngu 22 Juni 2014
Waktu             : Pukul 08. 00 – selesai
Tempat            :Desa Lembah sada dusun Lino, Kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala
3.2  Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
-          Camera
-          Kalkulator
-          Mistar 30 cm
-          Meteran
-          Alat tulis menulis
3.3 Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dalam praktikum lapangan ini adalah sebagai berikut.
1.      Melakukan wawancara pada salah satu warga di Desa lembah Sada, dusun lino.
2.      Mengamati bangunan yang ada di sekitar daerah pengamatan.
3.      Menghitung jumlah bahanbangunan yang terbuat dari kayu.
4.      Menghitung  volume kayu yang terpakai pada bangunan tersebut.
5.      Mengkonversikan dengan mengalikanangka yang diperoleh dengan angka 2,35 (ketetapan) atau dengan rumus:
KKHT = Q x 2,35 (Q = total keseluruhankayu) m3.
6.      Menghitung kehilagan kayu hutan tropis untuk bangunan yang diamati.
7.      Memasukkan data yang diperolehkedalamtabelpengamatan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan yang diperoleh dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
No
Ukuran kayu
jumlah
volume
keterangan
Panjang (m)
Lebar (m)
Tinggi (m)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
2,5
7,70
3,00
3,00
0,56
2,60
0.2
0,1
0,1
0,1
0,15
0,18
2,5
0,1
0,1
0,1
0,07
0,03
18
2
2
2
38
21
0,014
0,077
0,03
0,03
0,0058
0,014
Tiang
Balok Samping
Balok depan
Balok Belakang
Dinding
Lantai
Analisa data :
1.      V = p x l x t = 2,5 x 0,2 x 2,5 x 18 = 22,5
2.      V = p x l x t = 7,70 x 0,1 x 0,1 x 2 = 0,154
3.      V = p x l x t = 3,00 x 0,1 x 0,1 x 2 = 0,06
4.      V= p x l x t = 3,00 x 0,1 x 0,1 x 2 = 0,06
5.      V= p x l x t = 0,56 x 0,15 x 0,07 x 38 = 0,22344
6.      V= p x l x t = 2,60 x 0,18 x 0,03 x 21 = 0,29484
-    Q = V1+V2+ V3+ V4+ V5+V6             = 23,29228
KKHT = Q x 2,35
= 23,29228 x 2,35
= 54,74 m
= 0,05474 m3

4.2  Pembahasan
Hutan  merupakan  sarana yang penting untuk menuju kehidupan yang lebih baik. Kerusakan hutan akan memberi dampak yang negatif bagi lingkungan, karena akan tercipta ketidakseimbangan dan ketidakharmonisan alam.. Hutan memiliki potensi ekonomi yang harus tetap dijaga dan perlunya  pengendalian  yang efektif agar potensi ekonomi tersebut tidak menimbulkan  sesuatu yang negatif. Potensi hutan yang diambil tanpa mempedulikan lingkungan akan tercipta kerusakan hutan. Kerusakan hutan terjadi karena aktivitas manusia. ( Cambell, 2000).
     Untuk mencegah dan  menolak terjadinya kerusakan hutan, maka diperlukan pelestarian  hutan. Pelestarian hutan bertujuan untuk pengawetan kualitas lingkungan dan menciptakan iklim yang seimbang. Selain itu Pelestarian hutan memberikan manfaat ekonomi pada kawasan  hutan  itu sendiri dan daerah  sekitarnya yakni daerah hilir. Lahan pertanian di daerah hilir akan terus berkembang tanpa perlu ragu akan kekurangan air dan tecipta pengairan (irigasi) yang baik dan secara langsung meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat.Selain dalam potensi ekonomi, Pelestarian hutan  memberikan dampak luas terhadap peningkatan kualitas ekosistem (biotik dan atau fisik) lingkungan di dalam dan luar kawasan hutan. Sehingga tecipta keseimbangan alam dan makhluk hidup yang ada di hutan hidup sebagaimana mestinya.
     Berdasarkan  tujuan pengamatan  yaitu untuk mengetahui jumlah kehilangan kayu pada hutan tropis, yaitu telah diketahui bahwa di daerah  tersebut pada salah satu warga memiliki rumah yang terbuat 100 % dari kayu yang diambil dari hutan pegunungan maupun hutan mangrove. Untuk tiang kayu yang digunakan sebanyak 18 buah dengan volume 0,014, untuk  balok samping kayu yang digunakan sebanyak 2 buah dengan volume yaitu 0,077, balok depan yang digunakan sebanyak 2 buah dengan volume 0,03, untuk balok belakang digunakan sebanyak 2 buah dengan volume 0,03. untuk  dinding digunakan sebanyak 38 buah dengan volume 0,0058  dan untuk lantai digunakan sebanyak 21 buah dengan volume  yaitu 0,014. Untuk memeproleh jumlah KKHT maka Q (jumlah keseluruhan kayu) dikalikan dengan 2,35 (ketetapan) sehingga menghasilkan 0,05474 m3. Itulah jumlah keseluruhan kayu yang digunakan masyarakat untuk 1 buah rumah. Dari beberapa jenis kayu yang digunakan, ada juga terdapat kayu bakau yang digunakan sebagai tangga rumah. Hal ini benar-banar telah memebuat hutan menjadi gundul, apalagi pada daerah tersebut banyak terdapat rumah yang terbuat dari kayu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada daerah tersebut sangat banyak kehilangan kayu yang digunakan masyarakat sebagai tempat tinggal.














BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
     Adapun kesimpulan pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
1.    Dengan melihat analisa data jumlah kehilangan kayu pada hutan tropis adalah 0,05474 m3.
2.    Dampak transformasi hutan mangrove menjadi tambak adalah rusaknya ekosistem mangrove sehingga memungkinkan banjir akan terjadi pada desa ini.
5.2 Saran
     Adapun saran yang dapat diberikan adalah adanya kerja sama antar sesame kelompok agar praktikum dapat terlaksana dengan baik






Tidak ada komentar:

Posting Komentar